Pengamat Politik dari LIPI Ikrar Nusa Bakti menilai penujukan itu tak ubahnya seperti bunuh diri ala Partai Golkar. Partai beringin dianggap Ikrar, secara sengaja terus meruntuhkan citranya sendiri di mata publik.
"Maaf kata, saya berani katakan jangan-jangan Partai Golkar sekarang itu, lebih buruk dari orde baru," ujar Ikrar dalam Primetime News Metro TV, Sabtu (19/12/2015)
.Ikrar menuturkan, dahulu di era Presiden Soeharto dan Ketua Umum Partai Golkar pada masanya, tidak pernah menunjuk atau mengangkat kader bermasalah duduk di pucuk pimpinan DPR. Era orde baru, Partai Golkar konsisten menerapkan asas keanggotaan yang memenuhi unsur prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela (PDLT).
"Pada masa itu saja, Soeharto atau ketua umumnya, pasti mempertimbangkan bagaimana persepsi publik mengenai Partai Golkar di DPR. (Dahulu) tidak mungkin secara etik sudah tercela, dijakdikan ketua fraksi era orde baru," tukas dia.
Ikrar menyadari, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) memiliki hak prerogatif menentukan nama yang pantas duduk di pimpinan fraksi. Namun, Ical diminta memerhatikan kepantasan publik.
ALB
0 Response to "Jaman Ical, Golkar Kini Lebih Buruk dari Orde Baru!"
Posting Komentar