FAKTA KEHEBATAN JOKOWI MENAKLUKAN KMP & PARA MAFIA

Dari sebelum menjadi presiden sampai menjadi orang nomor satu dinegeri ini Pribadi Presiden Joko widodo memang luar biasa. Selalu bersikap tenang dan menenangkan dalam menghadapi segala fitnah tuduhan keji dan yang lagi rame namanya dicatut oleh Ketua DPR Setya Novanto. Tidak tanggung-tanggung permintaan saham Freeport s/d 20 persen yang disasarkan kepada dirinya. Cara menghadapi fitnah dan isu panas mirip dengan Gus Dur. Tetapi hasilnya jauh lebih efektif, semuanya fitnah pada akhirnya bablas angine, mental tak berbekas.

 Kalau senjatanya Gus Dur yang ampuh menghadapi segala tetek bengek fitnah hanya disikapi dengan “begitu aja kok repot”, maka lain halnya Jokowi sudah sangat terbiasa dalam menghadapi para Poli-Tikus dan mafia yang selalu berusaha menterpurukan beliau, biasanya cukup dengan jawaban “ra po po” artinya tidak apa apa. Tetapi kali ini dijawab oleh Jokowi dengan berkata, tidak mau berpolemik, tidak mau didikte oleh siapapun.

 Namun bila dikaji secara mendalam maknanya adalah legowo tetapi tegas dan berani disertai keteguhan hati, akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Diringkas menjadi akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Jadi strategi Jokowi kali ini adalah strategi akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Terbukti dalam kasus pencatutan namanya oleh SN yang meminta saham Freeport, Jokowi terkesan tidak ambil pusing, semuanya serahkan saja kepada MKD/DPR itu sendiri. Isu panas model Setya Novanto langsung memukul wibawa DPR semakin rusak, terutama partai Gerindra, Golkar dan PKS. Jadi sekali tepuk lima lalat tebunuh. Bukan partainya yang mati, tetapi kepercayaan rakyat Indonesia terhadap ketiga partai tersebut yang mati. Selain itu isu panas akibat ulah SN membuat para pendukung Jokowi marah besar. Mereka rame-rame meminta Setya Novanto mundur, demikian pula dari politisi di DPR yang berasal dari kubu KMP terbelah. Kubu Golkar terbelah, Gerindra terbelah kecuali PKS yang tetap membela SN walau sampai keliang kubur. Oleh sebagian anggota DPR dan para tokoh di republik ini yang masih waras, suara pecat SN sebagai harga mati yaitu bertujuan untuk mengembalikan nama DPR yang sudah sangat terpuruk, dan berbau busuk. Tidak ada jalan lain itulah langkah paling bijak bila ingin DPR mendapatkan kembali kepercayaan rakyat. Para ketua partai di KMP dari Prabowo, Abu Rizal Bakrie semakin galau, pernyataannya maju mundur tidak jelas, yang kelihatan adalah kebingungan. Jika mempertahankan SN nasib partai akan dipertaruhkan, memecat SN sama saja bunuh diri, karena SN adalah kunci keserakahan para cukong hitam yang kini banyak berhubungan dengan partai-partai dalam lingkungan KMP kemungkinan besar termasuk Demokrat. Jika dia buka mulutnya yang bau, sama saja membuka borok yang sangat dalam para petinggi di republik ini dari jaman Suharto sampai dengan SBY. Semua petinggi KMP memerintahkan dengan keras, agar SN sowan kepada pemerintah melalui pintu Jusuf Kalla, menjelaskan kalau SN tidak bersalah, dan meminta maaf. Itulah dampak dari senjata atau katakan saja sebagai strategi Jokowi yaitu akal sehat, hati nurani dan pasti mendapat dukungan rakyat hasilnya sangat efektif. Segala cara yang tadinya telah disusun oleh SN dan kroninya termasuk si MRC untuk menterpurukan Jokowi menjadi musnah seketika, semua sia-sia, bahkan berbalik senjata makan tuan.

 Jokowi tak pernah terluka apalagi tembus dari segala macam fitnah yang dilemparkan SN dan para musuh-musuhnya yang lain. Sikapnya yang wajar berdasarkan akal sehat dan hati nurani dan tidak berlebihan membuat musuh-musuhnya kehabisan akal dan malah mendapat balasan kemarahan dari semua lapisan masyarakat. Tidak disadarinya mereka terjebak dalam lubang jebakan yang dibuatnya sendiri. Para jaringan mafia yang sudah turun temurun terbentuk sejak masa pemerintahan orde baru bentukan Soeharto yang berlanjut tatkala SBY memerintah telah terbiasa menikamati hasil rampokan harta Rakyat Indonesia dengan jalan menjadi calo dan broker pertambangan mineral Minyak dan gas serta usaha lainnya, sekarang mulai ancang-ancang berbalik arah dengan terpaksa kalau mau selamat harus banyak ngomong atau menyampaikan dengan jujur kepada Jokowi. Berani buka-bukaan, demi rakyat bangsa dan negara. Seperti yang dicontohkan oleh Sudirman Said, buka pintu semuanya, setidaknya mengurangi dosa. Bagi partai politik yang sudah terlanjur kotor dengan diputus mata ranta jaringan mafia bisnis mereka oleh Jokowi, pastinya mereka semakin mendendam kepada Jokowi. Tetapi perlu diingat, jangan sekali-kali memukul balik, jelas merupakan perbuatan bodoh. Jokowi tidak seperti setahun lalu. Disamping kekuatan rakyat pendukungnya yang demikian besar, kekuatan di Parlemen sangat signifikan. Ada beberapa cara agar bagi partai penentang Jokowi dapat selamat dalam percaturan politik di Pilkada maupun Pemilu 2019 akan datang. Bersihkan atau copot kadernya yang sudah jelas korup kemudian melakukan kerjasama dengan Jokowi, bersama nawacita berantas koruptor. Kemudian mata rantai semua mafia diputus, dengan cara dan strategi yang dipraktekan oleh Jokowi. Halus dan mematikan, yaitu akal sehat, hati nurani dan pasti mendapat dukungan rakyat. Pelan tetapi pasti, maka akan terbongkar semua sindikat Mafia freeport, pertamina beserta semua calo-calonya. Bagi Setya Novanto sebagai ketua DPR, tokoh Golkar dengan dukungan KMP yang siap memberikan sokongan dana dan kekuatan, sehingga untuk menghadapi situasi sesulit apapun dapat dipastikan biasa dan mudah. Akan tetapi menghadapi Jokowi bukan perkasa yang mudah bahkan paling mustahil dapat dilawannya. Karena sudah berulangkali terbukti, bukan hanya dirinya menjadi tidak berkutik tetapi seluruh jajaran Golkar, dan partai-partai tergabung dalam KMP secara keseluruhan menjadi tak berdaya. Golkar jelas sudah pecah, PPP juga terbelah, PAN malah langsung lengket dengan Jokowi. Maksud hati mendapatkan keuntungan dari memeras semua pertambangan mineral minyak dan gas serta Freeport, tak disangka Jokowi ternyata malah sangat cerdas mustahil dapat memperdayainya. SN bersama broker petral MRC sudah bekerja rapih semua jajaran KMP sudah bekerja penuh hitung-hitungan, ternyata kanan kiri atas bawah ada telinga Jokowi. Mata, tangan dan kaki Jokowi ada dimana-mana. Seharusnya mereka menyadari sepenuhnya kekuatan Jokowi sangat sederhana yaitu akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat, sehingga kaki dan tangan serta panca inderanya adalah rakyat. Yang tidak mungkin dilawan oleh kekuatan manapun juga karena akal sehat hati nurani dan dukungan rakyat sama saja dengan kekuatan Ilahiyah. Ditambah dengan pengaruhnya yang sangat besar sebagai Presiden untuk mendapatkan bukti valid yang selama ini diincarnya atas kejahatan para mafia freeport dan migas lainnya tidak sulit bagi pemerintahan Jokowi. Jika demikian apakah Jokowi yang berinisiatip munculnya rekaman Setya Novanto dengan para petinggi Freeport dan biang Petral? Sama sekali tidak, jauh sekali untuk mempunyai prasangka atau pikiran bahwa itu adalah inisiatip Jokowi. Artinya itikad untuk mengungkap kasus-kasus besar bukan dari pribadi Jokowi akan tetapi atas niat baik para pendukung Presiden Jokowi yang selama ini dinilai merakyat dan berkomitmen besar untuk menegakan nawacita, mengembalikan harta dan kekayaan alam Indonesia kembali dikuasai dan dimiliki sepenuhnya oleh rakyat. Kasus rekaman adalah masalah kecil, jika diminta rakyat akan memberikan bantuannya yang lebih besar dari itu kepada Jokowi, sehingga dengan mudah dapat mendapatkannya, seperti membalikan tangannya. Strategi dan langkah Jokowi tersebut akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat. Berkenaan dengan perkembangan kasus Setya Novanto yang membuat gaduh nasional, apakah MKD akan berpihak kepada SN? Atau MKD mandiri, artinya tidak terkontaminasi oleh racun-racun KMP yang disuntikan oleh ARB, Prabowo dan terutama dendam kesumat dari FH dan para ulamanya di PKS. Ataukah akan berpikir dua tiga kali untuk membalikan keadaan yang tak terduga oleh pihak SN sendiri dan kroni-kroninya. Dapat dibayangkan dampak besar yang pasti dialami oleh KMP apabila MKD nekad mengambil keputusan atas campur tangan KMP. Yang jelas, rakyat sudah terlanjur sangat antipati kepada SN dan Poli-Tikus di DPR terutama dari kalangan partai binaan ARB dan Prabowo serta Tokoh-tokoh berjenggot, balasannya adalah penolakan atas ketiga partai tersebut terutama pada Pilkada maupun Pemilu 2019, yang memlorotkan perolehan suara sangat drastis. Ini bukan ramalan, tetapi hasil hitungan matang dari berbagai perhitungan dampak buruk politik bagi ketiga partai di KMP tersebut apabila ternyata MKD memutuskan bebas terhadap SN. Jadi Jokowi tidak sampai bergerak sedikitpun untuk melawan SN dan kroninya dalam menegakan kebenaran dan pembelaannya terhadap kepentingan bangsa, cukup dengan senjatanya yang sangat ampuh yaitu sikap akal sehat, hati nurani dan dukungan rakyat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/imamkodrimirkasan/strategi-jokowi-menaklukan-setya-novanto-dan-para-mafia_565dc2043dafbd8c0a1a06e7

Related Posts:

2 Responses to "FAKTA KEHEBATAN JOKOWI MENAKLUKAN KMP & PARA MAFIA"

  1. Jokowi mmg wokeeee... jelas lah ini presiden pilihanku th 2019. Ga pernah nyulik ga pernah fitnah ga banyak omong tp malah banyak kerja buat rakyat.

    BalasHapus
  2. Jokowi mmg wokeeee... jelas lah ini presiden pilihanku th 2019. Ga pernah nyulik ga pernah fitnah ga banyak omong tp malah banyak kerja buat rakyat.

    BalasHapus